Joni adalah tipe orang yang selalu punya ide-ide absurd. Entah kenapa, otaknya seperti diprogram untuk mencari cara paling unik dalam menghadapi hidup. Suatu hari, di sebuah grup WhatsApp alumni SMA, teman-temannya sedang curhat tentang kehidupan yang keras.
"Gue udah kerja 5 tahun, tabungan tetap segitu-gitu aja. Kapan kaya?" kata Budi.
"Gue lebih parah, Bro. Baru dapat gaji, langsung lenyap buat bayar cicilan," curhat Tono.
Joni, yang selama ini cuma jadi silent reader, tiba-tiba muncul dan mengetik panjang lebar.
"Guys, hidup ini kayak WiFi di kafe. Kadang lancar, kadang lemot, tapi tetap kita butuhkan. Jangan stres! Yang penting nikmati aja prosesnya. Kalau duit habis, ingatlah bahwa duit itu kayak bumerang. Pergi jauh, tapi nanti balik lagi... entah ke siapa. Hahaha!"
Sontak grup jadi ramai. Ada yang ketawa, ada yang bingung, dan ada juga yang berpikir dalam.
"Maksud lu apaan, Jon?" tanya Rina.
"Maksud gue, hidup itu santai aja, jangan terlalu dipikirin. Kalau lagi susah, anggap aja kita lagi buffering menuju kesuksesan!" balas Joni dengan emoji tertawa.
Sejak saat itu, Joni mendadak jadi ahli motivasi dadakan. Setiap ada yang curhat, dia selalu punya analogi aneh.
"Pacar gue selingkuh, Jon!" keluh Andi.
"Sabar, Ndro. Anggap aja kayak SIM card, kalau satu udah nggak ada sinyal, tinggal ganti provider baru."
"Bos gue nyebelin banget, Jon!" protes Santi.
"Tenang, San. Ingat, bos itu kayak lampu merah. Bikin kesal, tapi kalau nggak ada, lalu lintas berantakan."
Tak disangka, teori-teori ngawur Joni justru membuat teman-temannya terhibur. Bahkan, mereka mulai menyebarkan kata-kata bijak ala Joni ke media sosial. Tanpa sadar, Joni jadi seleb motivasi absurd.
Suatu hari, seorang influencer besar menemukan quotes Joni di Twitter.
"Gila, ini motivasi paling realistis!" katanya sambil nge-tag akun Joni.
Dalam semalam, akun Joni meledak. Followers-nya bertambah ribuan. Dia bahkan dapat undangan podcast untuk bicara soal "filosofi hidup ala Joni."
Saat diundang ke podcast, pembawa acaranya bertanya, "Jadi, menurut lu, apa kunci kebahagiaan?"
Joni nyengir. "Sederhana, Bang. Jangan terlalu serius, jangan terlalu santai. Hidup tuh kayak sandal jepit. Kalau terlalu kencang, bikin lecet. Kalau terlalu longgar, bisa jatuh. Jadi ya, pas-pasin aja!"
Satu studio ngakak. Begitulah, Joni yang dulunya cuma tukang ngelawak di grup WA, kini jadi motivator paling absurd sejagad maya. Apakah dia kaya? Belum tentu. Tapi setidaknya, d
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar