Tukang Ojek Linglung

Diposting oleh AdminHumouriezme on 24 Maret 2025


Pagi itu, di sebuah warung kopi sederhana di pinggir jalan, Pak Joko, seorang tukang ojek langganan warung, masuk dengan langkah buru-buru. Wajahnya kelihatan tegang, seolah ada sesuatu yang sangat penting.

"Mak Narti! Kopi hitam satu, nggak pake gula!" katanya sambil duduk di bangku panjang.

Mak Narti yang lagi nyiapin pesanan pelanggan lain menoleh, "Pak Joko, santai dulu. Kenapa buru-buru amat? Dikejar utang?"

Seisi warung ketawa kecil. Tapi Pak Joko tetap serius. "Bukan, Mak. Saya lagi nyari helm saya. Barusan anter penumpang, tapi pas saya cek di motor, helmnya hilang!"

Semua langsung terdiam sebentar, lalu Bang Udin yang duduk di dekatnya mengernyit. "Pak Joko… itu di kepala Bapak apaan?"

Pak Joko spontan meraba kepalanya. Dan benar saja, helmnya masih terpasang rapi di kepalanya!

Seisi warung langsung pecah ketawa.

"Astaga, Pak Joko! Helmnya aja masih dipake kok panik nyariin!" ujar Aan sambil tepuk-tepuk meja.

Pak Joko melongo, lalu ikut ngakak sendiri. "Waduh! Pantes tadi kepala saya kok berasa berat!"

Mak Narti yang masih tahan ketawa akhirnya meletakkan cangkir kopi di depan Pak Joko. "Pak, minum dulu aja. Kayaknya butuh kopi biar lebih fokus!"

Sejak kejadian itu, setiap kali Pak Joko datang ke warung, pelanggan lain suka bercanda, "Pak, helmnya masih di kepala, kan?" Dan Pak Joko hanya bisa nyengir sambil garuk-garuk kepala.

ReadmoreTukang Ojek Linglung

Ketika Si Joni Jadi Ahli Motivasi Dadakan

Diposting oleh AdminHumouriezme on 14 Maret 2025


Joni adalah tipe orang yang selalu punya ide-ide absurd. Entah kenapa, otaknya seperti diprogram untuk mencari cara paling unik dalam menghadapi hidup. Suatu hari, di sebuah grup WhatsApp alumni SMA, teman-temannya sedang curhat tentang kehidupan yang keras.

"Gue udah kerja 5 tahun, tabungan tetap segitu-gitu aja. Kapan kaya?" kata Budi.

"Gue lebih parah, Bro. Baru dapat gaji, langsung lenyap buat bayar cicilan," curhat Tono.

Joni, yang selama ini cuma jadi silent reader, tiba-tiba muncul dan mengetik panjang lebar.

"Guys, hidup ini kayak WiFi di kafe. Kadang lancar, kadang lemot, tapi tetap kita butuhkan. Jangan stres! Yang penting nikmati aja prosesnya. Kalau duit habis, ingatlah bahwa duit itu kayak bumerang. Pergi jauh, tapi nanti balik lagi... entah ke siapa. Hahaha!"

Sontak grup jadi ramai. Ada yang ketawa, ada yang bingung, dan ada juga yang berpikir dalam.

"Maksud lu apaan, Jon?" tanya Rina.

"Maksud gue, hidup itu santai aja, jangan terlalu dipikirin. Kalau lagi susah, anggap aja kita lagi buffering menuju kesuksesan!" balas Joni dengan emoji tertawa.

Sejak saat itu, Joni mendadak jadi ahli motivasi dadakan. Setiap ada yang curhat, dia selalu punya analogi aneh.

"Pacar gue selingkuh, Jon!" keluh Andi.

"Sabar, Ndro. Anggap aja kayak SIM card, kalau satu udah nggak ada sinyal, tinggal ganti provider baru."

"Bos gue nyebelin banget, Jon!" protes Santi.

"Tenang, San. Ingat, bos itu kayak lampu merah. Bikin kesal, tapi kalau nggak ada, lalu lintas berantakan."

Tak disangka, teori-teori ngawur Joni justru membuat teman-temannya terhibur. Bahkan, mereka mulai menyebarkan kata-kata bijak ala Joni ke media sosial. Tanpa sadar, Joni jadi seleb motivasi absurd.

Suatu hari, seorang influencer besar menemukan quotes Joni di Twitter.

"Gila, ini motivasi paling realistis!" katanya sambil nge-tag akun Joni.

Dalam semalam, akun Joni meledak. Followers-nya bertambah ribuan. Dia bahkan dapat undangan podcast untuk bicara soal "filosofi hidup ala Joni."

Saat diundang ke podcast, pembawa acaranya bertanya, "Jadi, menurut lu, apa kunci kebahagiaan?"

Joni nyengir. "Sederhana, Bang. Jangan terlalu serius, jangan terlalu santai. Hidup tuh kayak sandal jepit. Kalau terlalu kencang, bikin lecet. Kalau terlalu longgar, bisa jatuh. Jadi ya, pas-pasin aja!"

Satu studio ngakak. Begitulah, Joni yang dulunya cuma tukang ngelawak di grup WA, kini jadi motivator paling absurd sejagad maya. Apakah dia kaya? Belum tentu. Tapi setidaknya, d

ReadmoreKetika Si Joni Jadi Ahli Motivasi Dadakan