Paijo sang peternak sapi perah duduk termenung di teras rumahnya tampak galau ketika Panjul lewat dan bertanya apa yang membuatnya kelihatan suntuk.
"Aku baru mengalami sesuatu yang sulit untuk dijelaskan," kata si Paijo.
"Cobalah untuk menceritakannya dari awal, barangkali aku bisa membantumu" kata Panjul.
"Tadi aku kan lagi memerah susu sapiku. Nggak
seperti biasanya, kali ini dia agak rewel.
Begitu ember hambir penuh, tiba-tiba saja ember itu di tendang oleh sapiku dengan kaki kirinya sehingga tumpahlah susu itu.Kemudian aku ikatlah kakinya ke tiang."
"Lalu," tanya Panjul.
"Aku mulai lagi memerah, tapi kemudian ditendang lagi pakai kaki kanannya.
Aku ikat kaki kanan sapiku ke tiang satunya. Eee.. begitu aku mulai memerah lagi ekornya mengibas-kibas ke kepalaku. Karena sudah nggak ada tali lagi, aku buka sabuk celanaku untuk mengikat ekor sapiku."
"Lalu?," tanya si Panjul.
"Begitu sabuk aku lepas, celanaku melorot. Dan saat itulah istriku masuk ke kandang."